Sujarwo Suryaputra
linkedin
Consultant & Trainer
(Chemicals Risk Management, GHS and Related Topics)
Di tengah perkembangan pesat industri dan globalisasi, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi perhatian utama bagi perusahaan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu langkah signifikan dalam memastikan K3 adalah penerapan sistem pengklasifikasian dan pelabelan bahan kimia, yaitu Globally Harmonised System of Classification and Labelling of Chemicals (GHS). GHS merupakan sistem yang dirancang untuk memudahkan komunikasi risiko terkait bahan kimia, sekaligus berperan penting dalam melindungi kesehatan pekerja dan masyarakat. GHS memberikan konsep dalam mengklasifikasikan dan melakukan pelabelan bahan kimia dengan cara yang konsisten di seluruh dunia. Sebelum adanya GHS, masing-masing negara memiliki sistem sendiri-sendiri, yang seringkali menyebabkan kebingungan dan risiko kecelakaan. GHS memberikan standar global yang membantu semua pihak, mulai dari produsen, pengangkut, hingga pengguna akhir, untuk memahami dan mengelola risiko yang terkait dengan bahan kimia.
1. Pentingnya GHS untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Bahan kimia digunakan secara luas dalam berbagai sektor, termasuk manufaktur, pertanian, dan farmasi. Namun, bahan kimia yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan risiko serius, seperti kebakaran, ledakan, dan masalah kesehatan jangka panjang. GHS memberikan standar global untuk mengklasifikasikan dan melabeli bahan kimia, sehingga semua pihak dapat memahami risiko yang terkait dan langkah-langkah pencegahan yang harus diambil.
1.1 Komunikasi Risiko yang Efektif
Dengan penerapan GHS, pekerja akan mendapatkan informasi yang jelas dan konsisten mengenai bahaya yang mungkin mereka hadapi. Pelabelan dan Lembar Data Keselamatan (Safety Data Sheet/SDS) yang terstandarisasi memungkinkan pekerja untuk mengambil tindakan yang tepat saat menangani bahan kimia. Ini bukan hanya sekadar memenuhi persyaratan hukum, tetapi juga menunjukkan komitmen terhadap keselamatan dan kesejahteraan pekerja.
1.2 Mengurangi Kecelakaan Kerja
Pengklasifikasian yang jelas dan pelabelan yang informatif membantu mengurangi kecelakaan kerja. Ketika pekerja memahami risiko yang mereka hadapi, mereka dapat menghindari kesalahan yang berpotensi fatal. Hal ini menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan meningkatkan produktivitas.
2. Keseriusan Indonesia dalam Mengadopsi GHS
Indonesia telah menunjukkan keseriusannya dalam mengadopsi GHS melalui penerbitan Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu SNI 9030-1:2021 dan SNI 9030-2:2021. Kedua SNI ini memberikan pedoman yang jelas tentang pengklasifikasian dan pelabelan bahan kimia yang sejalan dengan prinsip-prinsip GHS. Dengan mengadopsi standar ini, Indonesia tidak hanya meningkatkan keselamatan kerja di dalam negeri, tetapi juga membuka peluang untuk berpartisipasi dalam perdagangan internasional dengan lebih baik.
2.1 Memenuhi Standar Internasional
Penerapan GHS memungkinkan perusahaan Indonesia untuk beroperasi dengan standar global, yang dapat meningkatkan reputasi dan daya saing di pasar internasional. Dengan mematuhi standar ini, perusahaan tidak hanya memenuhi persyaratan hukum di dalam negeri, tetapi juga memenuhi ekspektasi internasional.
2.2 Meningkatkan Kesadaran Kesehatan dan Keselamatan
SNI 9030-1:2021 dan SNI 9030-2:2021 memberikan pedoman yang jelas bagi perusahaan untuk mengimplementasikan praktik kesehatan dan keselamatan yang baik khususnya terkait bahan kimia. Tentunya hal ini diharapkan dapat mendorong tumbuhnya kesadaran bagi pekerja tentang cara menangani bahan kimia dengan aman serta memahami label dan SDS. Dengan meningkatnya kesadaran kesehatan dan keselamatan di kalangan pekerja, risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat diminimalkan.
2.3 Melindungi Lingkungan
Dengan pengelolaan bahan kimia yang lebih baik melalui GHS, risiko pencemaran lingkungan juga dapat diminimalkan. Penerapan sistem ini membantu memastikan bahwa bahan kimia dibuang dengan cara yang aman dan tidak merusak lingkungan sekitar.
3. Inspirasi untuk Masa Depan yang Lebih Aman
Penerapan GHS di Indonesia merupakan langkah maju menuju lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat. Ini adalah upaya kolektif yang membutuhkan partisipasi semua pihak, mulai dari pemerintah, perusahaan, hingga pekerja itu sendiri. Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat, kita dapat menciptakan budaya kesehatan dan keselamatan yang lebih baik di tempat kerja.
3.1 Kolaborasi untuk Keberhasilan
Kesuksesan penerapan GHS memerlukan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk lembaga pemerintah, asosiasi industri, dan organisasi non-pemerintah. Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan bahwa standar ini dipahami dan diterapkan dengan baik di seluruh sektor industri.
3.2 Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan yang tepat sangat penting dalam menerapkan GHS. Perusahaan harus menyediakan pelatihan yang memadai bagi pekerja tentang bahaya bahan kimia dan cara menangani risiko yang terkait. Ini akan membantu menciptakan lingkungan kerja yang aman dan meningkatkan kesadaran tentang kesehatan dan keselamatan kerja secara keseluruhan.
Kesimpulan
Investasi dalam keselamatan dan kesehatan kerja adalah investasi yang sangat berharga untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua pihak yang terlibat. Dengan mengadopsi GHS melalui SNI, kita tidak hanya melindungi pekerja dan masyarakat dari potensi bahaya yang disebabkan oleh bahan kimia, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk industri yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab. Dalam menghadapi tantangan industri yang semakin kompleks, sangat penting bagi kita untuk bersatu dan berkomitmen untuk mewujudkan lingkungan kerja yang lebih aman, produktif, dan sehat demi kesehatan serta keselamatan kita semua.
Melalui penerapan GHS yang efektif dan konsisten, Indonesia dapat menunjukkan komitmennya terhadap keselamatan, kesehatan, dan lingkungan, sekaligus membuka peluang yang lebih luas untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa depan. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak hanya aman, tetapi juga mendukung inovasi dan pertumbuhan yang berkelanjutan.