Tingkat kepercayaan (confidence level) adalah salah satu aspek penting dalam pengolahan dan pelaporan data hasil pengukuran di laboratorium. Dalam konteks statistika, tingkat kepercayaan dikaitkan dengan interval kepercayaan (confidence interval), yaitu rentang nilai yang dibentuk di sekitar nilai tengah hasil pengukuran (biasanya nilai rata-rata) dan mencakup nilai sebenarnya dari besaran yang diukur, dengan probabilitas tertentu. 

Terdapat tiga tingkat kepercayaan umum yang digunakan di laboratorium, yaitu:

– Tingkat kepercayaan 92,5% (k=1)
– Tingkat kepercayaan 95% (k=2)
– Tingkat kepercayaan 99% (k=3)

dimana k adalah faktor cakupan (coverage factor)


Untuk memberikan gambaran yang lebih nyata, penerapan tingkat kepercayaan di laboratorium dijelaskan sebagai berikut:

Tingkat Kepercayaan 99%

Laboratorium dengan tingkat kepercayaan 99% mengindikasikan bahwa personel di laboratorium tersebut cenderung kurang berhati-hati dalam proses pengumpulan data. Dalam hal ini, mereka sangat mempercayai hampir semua data yang diperoleh (99%) tanpa seleksi yang ketat. Ini terjadi jika laboratorium tidak mengendalikan beberapa aspek penting dalam proses pengujian, seperti kalibrasi peralatan, pelatihan personel atau validasi metode. Akibatnya, meskipun hasilnya mungkin valid, ketelitian dan ketepatannya bisa lebih rendah karena data mungkin tidak sepenuhnya dipastikan kebenarannya.

Tingkat Kepercayaan 92,5%

Di sisi lain, laboratorium dengan tingkat kepercayaan 92,5% sangat berhati-hati dalam proses pengumpulan data. Ini berarti mereka lebih selektif, mengurangi kemungkinan kesalahan atau ketidakpastian dalam hasil yang dilaporkan. Namun, pendekatan ini memerlukan lebih banyak waktu dan biaya yang lebih tinggi, karena (misalnya) melakukan pengulangan pengujian yang lebih banyak untuk memastikan keakuratan hasil.

Tingkat Kepercayaan 95%

Di sinilah letak keseimbangan yang moderat. Tingkat kepercayaan 95% adalah pilihan yang direkomendasikan karena laboratorium dengan tingkat kepercayaan ini menunjukkan kehati-hatian yang cukup, namun tetap menjaga efisiensi dalam proses pengujian. Ini berarti bahwa laboratorium mengendalikan proses pengukuran dengan baik, tetapi tidak sampai menghabiskan waktu dan biaya yang tidak perlu. Hasil pengujian yang dilaporkan pada tingkat kepercayaan 95% dianggap valid dan dapat diandalkan, memberikan hasil yang akurat tanpa menambah beban biaya dan waktu yang berlebihan.

Kesimpulannya, penggunaan tingkat kepercayaan 95% dipilih dalam praktik laboratorium karena memberikan keseimbangan antara akurasi dan biaya. Tingkat kepercayaan ini memberikan tingkat kepastian yang cukup tinggi, tanpa perlu melakukan proses yang sangat rumit dan mahal seperti pada tingkat kepercayaan 92,5%, atau terlalu mengandalkan hasil yang kurang terkontrol seperti pada tingkat kepercayaan 99%.

Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95%, laboratorium dapat memberikan hasil yang valid, terpercaya dan efisien, yang sesuai dengan standar yang berlaku seperti yang diharapkan dalam banyak sektor industri dan diterima secara ilmiah. (Published on April 19th, 2025 by admin)

Sujarwo Suryaputra
linkedin

Consultant & Trainer

(Laboratory Management, Chemicals Risk Management,
GHS and Related Topics)